Aku jingga,
dalam gurat senja.
kepada pergantian antara terang
dan gelap tabuh genderang
kugantung mimpi dalam balutan busana perang
aku mozaik yang merindu,
mencari harapan untuk dipandu
Aku jingga,
peranakan kerasnya merah darah
namun jatuh bangun hendak merubah spektrumku sendiri
Aku hasil pendar semburat langit
kala matahari merebahkan peraduannya.
tergores diantara awan emas dan perak membentang
Jingga, kutanya pada diriku
pada jalan mana lagi kau injakkan kakimu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar